Latest Entries »

Untuk Adik – Adik Kelas 3 SMP/MTs, Saya ucapkan Selamat Bertempur dengan Soal Ujian Nasional.

Jangan Ceroboh & Yakin Pasti Bisa !

Salam Sukses ! 

Hallo Halte, Bagaimana Riwayat-Mu Kini ?

Bagaimana jadinya kalau nyamuk pakai pakaian anti obat nyamuk ?

Jujur saya akan sangat bahagia bila bisa bekerja di Grup Bakrie, apalagi bila saya jadi CEO Grup Bakrie.

Berikut ini, saya akan mempresentasikan apa saja yang akan saya lakukan bila saya jadi CEO Grup Bakrie.

Hal yang pertama yang akan saya lakukan bila jadi CEO Grup Bakrie yaitu dengan berkomunikasi dengan CEO sebelum saya untuk mengetahui segala sesuatu yang beliau ketahui apa saja yang beliau ketahui tentang Grup Bakrie termasuk meminta masukan dari beliau untuk kemajuan Grup Bakrie, tak lupa juga saya akan berkomunikasi juga dengan para stake holder Grup Bakrie seperti pemegang saham, dewan komisaris, para direktur dan manajemen serta staf Grup Bakrie. Selain untuk mengetahui apa yang mereka ketahui tentang Grup Bakrie tapi juga meminta masukan dari mereka untuk kemajuan Grup Bakrie dan juga untuk menyakinkan kepada mereka bahwa kesuksesan Grup Bakrie merupakan tanggung jawab kita semua oleh sebab itu kita harus bekerja sama untuk meningkatkan kesuksesan yang telah diraih sebelumnya. Tentunya dengan imbalan yang sepantasnya seperti peningkatan laba perusahaan bagi para pemegang saham dan remunerasi bagi dewan direksi, manajemen, dan staf.

Saya sadar bahwa Grup Bakrie bukan saja memiliki anak perusahaan tapi juga memiliki cucu dan cicit perusahaan melalui kepemilikan saham secara tidak langsung melalui anak perusahaannya. Maka saya akan berusaha melalui berbagai cara, supaya bisa men-sinergi-kan perusahaan yang dimiliki oleh Grup Bakrie agar menjadi sebuah kesatuan yang saling bekerja sama dan mendukung. Sebab dengan cara itu saya bisa melakukan efisiensi biaya dan bisa memudahkan saya dalam koordinasi dan pengawasan.

Selain itu, saya akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap kinerja manajemen dan kinerja keuangan Grup Bakrie serta anak perusahaan termasuk mengidentifikasi segala resiko yang akan timbul sebagai bahan untuk perencanaan Grup Bakrie serta perbaikan Grup Bakrie demi peningkatan Good Corporate Governance yang nanti juga akan berakibat positif pada peningkatan kesuksesan Grup Bakrie.

Saya juga akan menaruh perhatian yang besar pada peningkatan kualitas, kesejateraan dan kaderisasi sumber daya manusia demi keberlanjutan dan peningkatan kesuksesan Grup Bakrie. Saya juga akan membudayakan budaya perusahaan supaya Cinta Produk Indonesia dan juga cinta produk yang dihasilkan oleh Grup Bakrie melalui anak perusahaan bakrie, seperti mengunakan modem AHA, HP Esia, dll.

Sebagai CEO saya akan menerapkan konsep Ekonomi Hijau dalam Grup Bakrie dan anak perusahaan bakrie. Karena dengan menerapkan konsep ekonomi hijau, Grup Bakrie dapat membantu dunia dalam mencegah ancaman global warning. Dan juga dapat menghemat pengeluaran Grup Bakrie.

Tak lupa saya akan membangun dan mengembangkan komunikasi dengan semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan Grup Bakrie. termasuk membentuk sebuah tim yang khusus bertanggung jawab dalam berkomunikasi dengan masyarakat, karena kita tahu bersama ada banyak sekali pemberitaan maupun isu negatif tentang Grup Bakrie, tim inilah yang nanti nya meng-counter segala isu dan pemberitaan tersebut dengan memberikan penjelasan kepada masyarakat. Tim ini juga nanti nya akan bertanggung jawab dalam penyebaran segala informasi Grup Bakrie.

Tak lupa juga, saya akan memperhatikan dan mengembangkan CSR Grup Bakrie melalui berbagai program yang bermutu dan tepat sasaran. Fokus CSR Grup Bakrie adalah tertuju pada pengembangan kesejateraan masyarakat sekitar perusahaan Grup Bakrie, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Kebudayaan, Kesehatan, Kewirausahaan dan kepemudaan dan olah raga.

Demikianlah angan – angan saya, bila saya jadi CEO Grup Bakrie..

Suatu kebanggaan bagi saya bisa ikut berpatisipasi dalam memeriahkan Ulang Tahun Kelompok Usaha Bakrie yang ke – 70.

Sukses untuk Grup Bakrie !

saya mengusulkan supaya anggota parpol bisa mencalonkan diri dalam pemilihan kepala kecamatan, kepala kelurahan, kepala desa, ketua RT, & Ketua RW

Pada tanggal 19 januari 2011, ada 2 buah Konferensi Pers yang menghebohkan, yaitu :

– Konferensi pers yang dilakukan oleh Gayus P. Tambunan setelah pembacaan putusan vonis untuk Gayus. dalam konferensi pers tersebut ada sebuah pernyataan yang mengejutkan masyarakat indonesia yaitu tentang peran satgas anti mafia hukum dalam kasus Gayus.

– Konferensi pers yang dilakukan oleh Satgas Anti Mafia Hukum, konpers tersebut adalah konpers untuk membantah peryataan gayus dalam konpers setelah pembacaan putusan vonis untuk Gayus.

Di masyarakat sekarang timbul tanda tanya apakah yang dikatakan Gayus itu benar atau tidak, walaupun peryataan tersebut dibawah ke ranah hukum. tetap masyarakat akan bertanya – tanya ( sebab sebagian masyarakat hampir tidak percaya lagi dengan aparat hukum, dan percaya bahwa hukum bisa dibeli ).

Walaupun Satgas Anti Mafia Hukum telah membantah pernyataan yang di keluarkan oleh Gayus ( dengan disertai transkrip BBM, video diskusi antara Gayus dengan 2 orang anggota Satgas di salah satu restoran di Singapura, dll ). Tapi tetap saja banyak masyarakat akan bertanya – tanya, karena nama nya multimedia pasti bisa dimanipulasi ( contoh : sekarang ini, di dunia maya banyak beredar “ gambar – gambar Gayus hasil editing “ ). Selain itu, rekaman pertemuan antara Gayus dan Satgas Anti Mafia Hukum sebelum Gayus lari ke singapura belum di publikasikan ke publik .

Saat ini, di Komisi III (3) DPR RI, telah di bentuk Panja Anti Mafia Pajak dan Hukum.

dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, sebaiknya Panja menggundang dan mempertemukan Gayus dan Satgas Anti Mafia Hukum serta meminta kesediaan Gayus dan Satgas untuk mau di Hipnotis “ dalam satu forum terbuka yang dapat di liput oleh media secara langsung“.

Kenapa harus Hipnotis ? sebab telah terbukti, orang yang di Hipnotis 100% akan berkata jujur. Sehingga di kalanggan masyarakat, tidak lagi timbul 1001 pertanyaan dan membuat masyarakat ragu atas kinerja aparat hukum. ( kan kasihan, aparat hukum yang sudah bekerja maksimal seperti BEA CUKAI ).

Oh ya, jangan karena kasus Gayus. Anda – anda jadi terhipnotis sehingga melupakan RUU Keistimewaan DIY, melupakan Kasus CENTURY, melupakan Kasus Penculikan Aktivis di tahun 1998 dan Kasus Trisakti, dll.

Salam keadilan, dari Ngayogyakarta Hadiningrat

Sahabat Sejati

Sahabat Sejati akan mengatakan putih kalau itu putih dan akan mengatakan hitam kalau itu hitam

Rejeki dari langit dan Bumi sering kali datang tak terduga.

Demokrasi di Kampus

Secara etimologi atau asal usul kata, “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedangkan secara terminologi atau definisi demokrasi, Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

 

Demokrasi merupakan suatu paham yang hingga saat ini masih dianut oleh bangsa Indonesia, bahkan saat ini proses demokratisasi di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Mulai dari Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) pun saat ini dilaksanakan secara langsung.Bagaimanapun juga, pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyatnya merupakan pemimpin yang mendapatkan mandat dan dukungan dari rakyat.

 

Kalau kita cermati, selama ini perguruan tinggi di mata masyarakat dipandang sebagai organisasi yang dinilai sudah mengangkat nilai-nilai demokratis. Tampak dari berbagai macam aksi mahasiswa yang seolah-olah menyuarakan amanat rakyat. Kalau kita melihat dari perspektif keaktivan mahasiswa ditataran masyarakat memang terlihat betapa demokratisnya dunia perguruan tinggi. Di mata sejarah pun, area perguruan tinggi sangat erat kaitanyya dengan pemerdekaan negara ini dari kaum otoriter. Sehingga tidak salah jika perguruan tinggi layak disebut sebagai “benteng demokrasi”

 

Perguruan Tinggi sebagai sebuah institusi independen yang merupakan tempat bagi pendidikan para kaum intelektual, kiranya bisa juga dikatakan sebagai sebuah miniatur negara. Sebuah negara dengan rektor sebagai pemimpin tertinggi atau presidennya, serta dosen, mahasiswa dan karyawan sebagai warga negaranya.

 

Ironisnya, mahasiswa sebagai “rakyat” di Perguruan Tinggi kerap tidak diperhatikan hak suaranya dan cenderung hanya bisa menerima siapa pun yang nantinya akan menjadi rektor, ya meskipun ada debat terbuka calon rektor yang disaksikan oleh mahasiswa. adanya debat terbuka calon rektor masih belum cukup dijadikan sebagai tolak ukur demokratisasi di kampus. Proses demokratisasi di kampus baru terwujud ketika mahasiswa benar-benar bisa menggunakan hak suaranya dan memilih rektornya sendiri, sesuai dengan mekanisme yang telah diatur dan disepakati.

 

Bagaimanapun juga, mahasiswa berhak untuk memilih rektor sesuai dengan aspirasi mahasiswa. Toh nantinya setiap kebijakan yang dikeluarkan rektor juga akan berdampak pada mahasiswa.

 

meskipun pemilihan langsung rektor bisa dikatakan sebagai tolak ukur demokratisasi di kampus oleh semua civitas kampus, namun perlu dipikirkan adanya sistem pemilihan yang sehat dan benar-benar ampu menjadi ajang pelaksanaan demokrasi yang kondusif dan benar-benar demokratis serta bebas dari praktik-praktik kecurangan. Sehingga proses pemilihan rektor secara langsung dapat menjadi pembelajaran demokrasi yang nyata bagi semua civitas kampus.